Jalan Sehat

Utama

Peristiwa

Showbiz

Toko Herbal Terpercaya

Foto

Video

Kolaborasi Global Peringati Hari Radang Usus Sedunia 2025, Usung Harapan bagi Komunitas Penderita IBD

Jalan Sehat - Kolaborasi global peringati Hari Radang Usus Sedunia 2025, usung harapan bagi Komunitas Penderita IBD. Kegiatan ini mendukung penyebaran informasi medis dan sosial tentang IBD serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini, pengobatan, dan solidaritas bagi para penyintas.

Kolaborasi Global Peringati Hari Radang Usus Sedunia 2025, Usung Harapan bagi Komunitas Penderita IBD


Setiap tanggal 19 Mei, dunia memperingati Hari Radang Usus Sedunia (World IBD Day) sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran publik dan memperjuangkan kualitas hidup penderita Inflammatory Bowel Disease (IBD).

Penyakit ini mencakup dua jenis gangguan kronis utama pada sistem pencernaan, yaitu Penyakit Crohn dan Kolitis ulseratif, yang secara nyata mempengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

kolaborasi-global-peringati-hari-radang-usus-sedunia-2025-usung-harapan-bagi-komunitas-penderita-ibd
Kolaborasi global peringati Hari Radang Usus Sedunia 2025, usung harapan bagi Komunitas Penderita IBD

Tahun 2025, peringatan ini menjadi lebih istimewa karena hadirnya kolaborasi internasional yang semakin luas, termasuk partisipasi aktif dari Indonesia, dengan dukungan relawan lokal dan perusahaan farmasi global seperti Kexing Biopharm.

Aksi Dukungan bagi Penderita IBD


Hari Radang Usus Sedunia 2025 dirayakan melalui berbagai kampanye sosial dan aksi solidaritas, dipelopori oleh organisasi global seperti European Federation of Crohn’s and Ulcerative Colitis Associations (EFCCA), China Crohn’s & Colitis Foundation (CCCF), serta Inflammatory Bowel Disease Group of the Chinese Society of Gastroenterology (CSGE).

Bersama-sama, mereka meluncurkan gerakan bertajuk "Shine with Love", yang menyalakan cahaya ungu pada gedung-gedung ikonik sebagai simbol dukungan moral kepada komunitas IBD.

Perusahaan farmasi Kexing Biopharm, melalui Kexing Science Park di Shenzhen, China, juga menyelenggarakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan menerangi fasilitas mereka dalam nuansa ungu pada 19 Mei 2025.

Tahun ini, Kexing memperluas jangkauannya ke Indonesia, menandai partisipasi perdananya di negara ini dengan keterlibatan mitra Indonesia dan relawan lokal dalam kegiatan sosial dan edukatif.

Peran Edukasi dalam Perawatan IBD


Selain aksi visual, edukasi pasien menjadi bagian penting dalam upaya penanganan IBD.

Kexing Biopharm aktif mengembangkan program edukasi nasional di China, dan kini memperkenalkannya ke komunitas internasional, termasuk Indonesia.

Edukasi ini berfokus pada pemahaman tentang IBD sebagai penyakit autoimun kronis, yang memicu peradangan sistem pencernaan secara terus-menerus dan berdampak serius terhadap kualitas hidup pasien.

Dalam hal terapi, Kexing memproduksi Reminton® (infliximab), obat biologis (biosimilar) pertama di China yang mendapat izin edar untuk pengobatan IBD.

Obat ini digunakan untuk penyakit Crohn pada dewasa dan anak usia 6 tahun ke atas, serta kolitis ulseratif, juga rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, dan psoriasis.

Terapi suntik ini merupakan bagian dari perawatan IBD komprehensif, meskipun tetap memiliki efek samping kronis yang perlu dipantau.

Dampak IBD terhadap Kehidupan Penderita


IBD sering dijuluki “kanker hijau” karena beban berat yang ditanggung oleh pasien dan keluarga, termasuk dampak pada ekonomi keluarga dan sistem layanan kesehatan.

Di seluruh dunia, penderita IBD menghadapi gangguan aktivitas harian, kesulitan bekerja, hambatan pendidikan, hingga tantangan psikologis akibat disabilitas tersembunyi.

IBD paling banyak menyerang usia produktif.

Penyakit Crohn biasanya muncul pada usia 18–35 tahun, sementara kolitis ulseratif sering didiagnosis pada usia 20–49 tahun.

Pada anak-anak, IBD bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan kesuburan, dan kendala belajar, sehingga memerlukan akses pengobatan dan dukungan psikososial yang berkelanjutan.

Kolaborasi Global Dukung Penderita IBD


Peringatan Hari Radang Usus Sedunia 2025 merupakan simbol kuat dari kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan penyakit kronis yang semakin meningkat.

Dari pencahayaan gedung sebagai aksi simbolik, hingga edukasi pasien, terapi biologis inovatif, dan dukungan perusahaan seperti Kexing Biopharm melalui Reminton®, semuanya menjadi bagian dari upaya menyeluruh dalam menciptakan pemerataan layanan kesehatan dan memberi harapan komunitas IBD secara global.

Momentum Aksi Nyata Bantu IBD


Hari Radang Usus Sedunia bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum penting untuk membangun partisipasi publik, memperkuat dukungan komunitas, dan memperluas akses terhadap perawatan medis yang memadai.

Dengan aktivitas branding sosial yang dilakukan oleh perusahaan farmasi melalui inisiatif sosial dan program kemitraan, diharapkan makin banyak pasien IBD yang terbantu, terutama di wilayah yang masih memiliki keterbatasan layanan.

Shine with Love, Harapan IBD


Semangat “Shine with Love” tidak hanya menerangi langit malam dengan cahaya ungu, tapi juga menghidupkan harapan baru di hati para penderita IBD.

Dengan sinergi antara organisasi global, komunitas lokal, perusahaan farmasi, dan pemerintah, Hari Radang Usus Sedunia 2025 menjadi pengingat bahwa IBD bukan akhir dari segalanya.

Melalui edukasi, kolaborasi, dan kepedulian, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih sehat, adil, dan penuh empati bagi semua.

Sehingga dengan kolaborasi global peringati Hari Radang Usus Sedunia 2025, usung harapan bagi Komunitas Penderita IBD.

Integrasi MMS dalam Rangkaian Layanan Komprehensif bagi Ibu Hamil Tingkatkan Gizi dan Kesehatan Ibu serta Bayinya

Jalan Sehat - Integrasi MMS dalam rangkaian layanan komprehensif bagi ibu hamil tingkatkan gizi dan kesehatan ibu serta bayinya. Vitamin Angels dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia gelar pertemuan terkait MMS bersama para ahli nasional dan global untuk meninjau kemajuan program MMS Nasional untuk Ibu Hamil di indonesia.

Integrasi MMS dalam Rangkaian Layanan Komprehensif bagi Ibu Hamil Tingkatkan Gizi dan Kesehatan Ibu serta Bayinya


Masalah gizi ibu hamil di Indonesia masih menjadi tantangan besar, terutama di komunitas yang kurang terlayani dan negara berkembang.

Anemia dan kekurangan mikronutrien menjadi penyebab utama buruknya status kesehatan ibu dan bayi, serta tingginya angka komplikasi saat persalinan.

Menghadapi tantangan ini, Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan Multiple Micronutrient Supplements (MMS) ke dalam sistem pelayanan kesehatan nasional.

Program ini diharapkan dapat memperbaiki gizi ibu, meningkatkan hasil kelahiran, dan menciptakan dampak berkelanjutan bagi sistem kesehatan nasional.

MMS sebagai Solusi Inovatif Kesehatan Ibu


MMS atau Multiple Micronutrient Supplements, dikenal juga sebagai MMS Antenatal atau MMS UNIMMAP, merupakan formula suplemen yang mengandung zat besi, asam folat, dan berbagai mikronutrien esensial lainnya.

Program Nasional MMS bertujuan menggantikan suplementasi tradisional IFA (Iron-Folic Acid) dengan MMS yang terbukti lebih efektif dalam mengatasi anemia dan memperbaiki status gizi ibu hamil.

Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang melaksanakan transisi dari IFA ke MMS secara nasional.

Pada tahun 2025, Indonesia menargetkan distribusi MMS untuk 1,3 juta ibu hamil di 209 kabupaten, dengan tambahan 1,3 juta botol MMS tersedia pada kuartal ketiga tahun tersebut.

Target ambisius lainnya adalah menjangkau 4,8 juta ibu hamil pada tahun 2026.

Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Implementasi MMS


Upaya integrasi MMS tidak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah, mitra teknis, dan organisasi global.

Pertemuan penting di Bogor pada Mei 2025 mempertemukan para ahli gizi ibu dan anak dari dalam dan luar negeri.
integrasi-mms-dalam-rangkaian-layanan-komprehensif-bagi-ibu-hamil-tingkatkan-gizi-dan-kesehatan-ibu-serta-bayinya
Integrasi MMS dalam rangkaian layanan komprehensif bagi ibu hamil tingkatkan gizi dan kesehatan ibu serta bayinya

Diselenggarakan oleh Vitamin Angels dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, acara ini dihadiri oleh Indonesia MMS Technical Advisory Group (TAG), Kirk Humanitarian, serta akademisi dari enam universitas mitra nasional dan internasional.

Dalam pertemuan tersebut dibahas strategi implementasi skala nasional, pengembangan kebijakan gizi, pelatihan tenaga kesehatan, konseling perubahan perilaku, serta rencana produksi MMS dalam negeri.

Konsensus yang dihasilkan menegaskan bahwa Indonesia dapat menjadi contoh global dalam penerapan MMS, dengan fokus pada kepemimpinan kebijakan, advokasi kesehatan, dan replikasi kebijakan di negara berkembang lainnya.

dr. Lovely Daisy menyatakan bahwa “kolaborasi lintas mitra memperkuat strategi nasional, menciptakan integrasi layanan komprehensif yang lebih solid.”

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Dr. Ana Céspedes dari Vitamin Angels yang mengatakan, “Indonesia menunjukkan praktik terbaik dalam integrasi MMS dengan dampak nyata bagi jutaan perempuan dan anak-anak.”

Dampak dan Strategi Jangka Panjang


Program MMS di Indonesia bertujuan menciptakan dampak berkelanjutan, tidak hanya pada status kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga pada ketahanan sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Dengan dukungan Kirk Humanitarian yang menyumbangkan MMS untuk skala awal, Indonesia kini mulai mengembangkan produksi MMS dalam negeri untuk memastikan keberlanjutan pasokan dan potensi ekspor regional di Asia Tenggara.

Produksi lokal ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang untuk mencapai kemandirian nutrisi nasional.

Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan memperkuat ketahanan kesehatan nasional dan memberdayakan perempuan di seluruh kabupaten di Indonesia.

Spencer Kirk, pendiri Kirk Humanitarian, menyatakan bahwa “transisi dari impor ke kemandirian MMS menunjukkan komitmen Indonesia dalam memberdayakan sistem kesehatan melalui solusi berkelanjutan.”

Otte Santika menambahkan bahwa “kolaborasi multisektor ini telah meningkatkan kesehatan jutaan perempuan dan anak-anak dan menjadi model untuk pembangunan berkelanjutan.”

Tinjauan Kemajuan Program MMS Nasional untuk Ibu Hamil di Indonesia


Program integrasi Multiple Micronutrient Supplements (MMS) ke dalam sistem pelayanan kesehatan nasional di Indonesia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan gizi dan kesehatan ibu hamil serta bayi.

Pada tahun 2025, distribusi MMS ditargetkan menjangkau 1,3 juta ibu hamil di 209 kabupaten, dengan tambahan 1,3 juta botol MMS yang siap didistribusikan pada kuartal ketiga.

Program ini dirancang untuk mencapai cakupan nasional bagi 4,8 juta ibu hamil pada tahun 2026, dengan dukungan dari berbagai mitra seperti Vitamin Angels, Kirk Humanitarian, dan universitas mitra nasional dan internasional.

Strategi jangka panjang mencakup produksi MMS dalam negeri untuk memastikan keberlanjutan pasokan dan potensi ekspor regional ke negara berkembang lainnya di Asia Tenggara.

Dengan pelatihan tenaga kesehatan, konseling perubahan perilaku, dan kebijakan gizi berbasis bukti, Indonesia berupaya menciptakan sistem kesehatan yang tangguh dan mandiri.

Program ini tidak hanya berfokus pada pengurangan anemia dan kekurangan mikronutrien, tetapi juga pada pemberdayaan perempuan, perbaikan status gizi, dan pembangunan berkelanjutan.

Terobosan Gizi Ibu dan Anak


Integrasi MMS ke dalam layanan kesehatan nasional merupakan terobosan penting bagi Indonesia dalam memperbaiki gizi ibu hamil dan hasil kelahiran.

Dengan melibatkan berbagai mitra lokal dan global serta mendasarkan kebijakan pada evidensi ilmiah dan intervensi kesehatan masyarakat, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan kebijakan dalam mengatasi masalah gizi kronis yang memengaruhi jutaan ibu dan anak.

Melalui pengembangan kebijakan, pelatihan tenaga kesehatan, konseling gizi, dan dokumentasi program yang komprehensif, program ini menunjukkan bagaimana intervensi gizi dapat menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan sistem kesehatan.

Kolaborasi untuk Masa Depan Sehat


Perjalanan menuju sistem kesehatan yang tangguh dan inklusif tidak bisa ditempuh sendirian.

Dengan dukungan dari organisasi seperti Vitamin Angels—yang telah menjangkau lebih dari 74 juta penerima manfaat di 65 negara—serta reputasinya yang baik menurut Charity Navigator dan Candid, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pelopor dalam integrasi MMS di tingkat nasional.

Langkah-langkah konkret yang telah dan akan diambil menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan keluarga yang berkualitas, intervensi gizi tepat sasaran, dan perubahan sistem kesehatan yang menyeluruh dapat menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi ibu, anak, dan bangsa.

Hasilnya, integrasi MMS dalam rangkaian layanan komprehensif bagi ibu hamil tingkatkan gizi dan kesehatan ibu serta bayinya.

Perlindungan Vaksin DBD global melalui Kemitraan Strategis, Distribusi yang Adil, dan Pendekatan yang Berkemanusiaan

Jalan Sehat - Perlindungan vaksin DBD global melalui kemitraan strategis, distribusi yang adil, dan pendekatan yang berkemanusiaan. Pendekatan holistik untuk perlindungan vaksin DBD menjadi kunci dalam memastikan keselamatan global terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue.

Perlindungan Vaksin DBD Global melalui Kemitraan Strategis, Distribusi yang Adil, dan Pendekatan yang Berkemanusiaan


Dengue, atau yang sering disebut sebagai Demam Berdarah Dengue (DBD), merupakan salah satu penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global.

perlindungan-vaksin-dbd-global-melalui-kemitraan-strategis-distribusi-yang-adil-dan-pendekatan-yang-berkemanusiaan
Perlindungan vaksin DBD global melalui kemitraan strategis, distribusi yang adil, dan pendekatan yang berkemanusiaan

Dengan dampaknya yang luas dan penyebarannya yang cepat, perlindungan melalui vaksinasi menjadi langkah krusial dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ini.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi dalam upaya global untuk mengendalikan DBD adalah distribusi vaksin yang adil dan keterjangkauan di tingkat internasional.

Sistem Distribusi yang Adil


Keadilan dalam distribusi vaksin DBD merupakan isu strategis yang membutuhkan pemikiran mendalam.

Pertanyaan etis muncul tentang bagaimana memastikan distribusi yang adil di antara negara-negara endemis dan non-endemis.

Adakah mekanisme yang dapat memastikan bahwa negara-negara yang membutuhkannya mendapatkan akses yang sama?

Untuk menjawab pertanyaan ini, perusahaan biofarmasi, perusahaan bioteknologi, dan produsen vaksin perlu bekerja sama dalam kemitraan strategis dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) serta pemerintah negara-negara terkait.

Kolaborasi Internasional


Kolaborasi internasional menjadi kunci dalam menjembatani kesenjangan distribusi vaksin DBD.

Melalui kemitraan strategis, kapasitas produksi vaksin dapat ditingkatkan untuk memenuhi permintaan global.

Selain itu, upaya bersama dalam memperkuat rantai pasok vaksin akan memastikan suplai vaksin yang stabil dan terjamin.

Penguatan Rantai Pasok Vaksin


Penguatan rantai pasok vaksin merupakan langkah penting dalam memastikan keterjangkauan vaksin DBD di tingkat internasional.

Kesiapan lokasi produksi dan investasi dalam inovasi kesehatan menjadi prioritas.

Dengan demikian, industri vaksin dapat memenuhi permintaan global dan meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kemitraan Strategis: Takeda dan Biological E. Melawan DBD Global


Takeda (TSE:4502/NYSE:TAK) mengumumkan kemitraan strategis dengan Biological E. Limited untuk memproduksi vaksin DBD TAK-003, langkah penting dalam memerangi DBD.

Kemitraan ini meningkatkan kemampuan produksi hingga 50 juta dosis per tahun. BioAsia 2024 menjadi tempat pengumuman kemitraan tersebut.

Kemitraan Strategis Takeda-Biological E. Mengatasi DBD Global


Sri Anumula Revanth Reddy menyambut baik produksi vaksin DBD di Hyderabad, India. Sri Duddilla Sridhar Babu menyatakan pentingnya kemitraan untuk aksesibilitas vaksin.

Gary Dubin menjelaskan tujuan jangka panjang program DBD Takeda. Dion Warren menyambut baik persetujuan vaksin di berbagai negara.

Perlindungan Jangka Panjang: Langkah Signifikan Takeda Melawan DBD


The Lancet Global Health mengkonfirmasi perlindungan jangka panjang dari TAK-003. Ini merupakan langkah signifikan dalam memerangi DBD global, menegaskan komitmen Takeda dalam pencegahan DBD.

Pendekatan Holistik: Perlindungan Vaksin DBD Global


Distribusi vaksin DBD memerlukan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi. Melalui kolaborasi internasional, penguatan rantai pasok vaksin, dan kemitraan strategis antara berbagai pemangku kepentingan, kita dapat mencapai perlindungan vaksin yang merata dan menyeluruh.

Komitmen Global: Distribusi Vaksin DBD yang Adil


Perlindungan melalui vaksinasi merupakan strategi pencegahan yang efektif dalam mengendalikan penyebaran DBD.

Namun, keberhasilannya tergantung pada distribusi yang adil dan keterjangkauan vaksin di tingkat internasional.

Hanya dengan komitmen pencegahan yang kuat dan kerja sama lintas batas, kita dapat mencapai tujuan bersama dalam melawan penyakit ini.

Kemanusiaan dalam Distribusi Vaksin DBD Global


Kerjasama antara perusahaan biofarma dan bioteknologi telah meningkatkan produksi vaksin DBD secara global.

Kemitraan strategis telah ditingkatkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin DBD secara global, dengan implikasi geopolitik dan strategi pengelolaan risiko yang mendalam.

Sementara itu, tantangan dan prospek pemantauan efektivitas jangka panjang vaksin DBD menjadi fokus untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam upaya menghadapi tantangan DBD, kita tidak boleh melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari upaya pencegahan.

Distribusi vaksin yang adil adalah bentuk konkrit dari komitmen kita untuk melindungi kehidupan dan kesejahteraan semua orang, di mana pun mereka berada.

Sehingga masyarakat bisa mendapatkan perlindungan vaksin DBD global melalui kemitraan strategis, distribusi yang adil, dan pendekatan yang berkemanusiaan.  

Segudang Kebaikan Psyllium: Solusi alami untuk Diabetes dan Masalah Pencernaan

Jalan Sehat - Segudang kebaikan psyllium: solusi alami untuk diabetes dan masalah pencernaan. Psyllium, dengan serat larut tinggi, laksatif pembentuk massa, adalah solusi alami untuk mengelola gula darah, meredakan diare, dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Segudang Kebaikan Psyllium: Solusi alami untuk Diabetes dan Masalah Pencernaan


Dalam era modern ini, kesehatan menjadi aspek penting yang semakin diapresiasi oleh banyak orang. Salah satu cara untuk mencapai kesehatan yang optimal adalah dengan memperhatikan pola makan dan nutrisi yang tepat.

segudang-kebaikan-psyllium-solusi-alami-untuk-diabetes-dan-masalah-pencernaan
Segudang kebaikan psyllium: solusi alami untuk diabetes dan masalah pencernaan

Salah satu bahan alami yang mulai mendapatkan perhatian adalah Psyllium Husk. Psyllium Husk, dikenal sebagai serat larut, laksatif pembentuk massa, telah membuktikan manfaatnya dalam pengelolaan gula darah dan perbaikan masalah pencernaan.

Artikel ini akan membahas secara rinci segala hal yang perlu diketahui tentang Psyllium dan bagaimana kandungan ini bisa menjadi solusi alami untuk berbagai masalah kesehatan.

Psyllium untuk Pengelolaan Gula Darah: Menangkal Diabetes


Psyllium Husk telah menunjukkan efektivitasnya dalam pengelolaan gula darah. Serat larut yang terkandung dalam Psyllium membantu mengurangi penyerapan gula dari makanan, membantu menjaga tingkat glukosa darah tetap stabil.

Dengan demikian, Psyllium menjadi tambahan yang berharga untuk individu yang berjuang dengan diabetes atau risiko tinggi diabetes.

Psyllium Husk dalam Meredakan Diare: Mekanisme dan Manfaatnya


Tak hanya bermanfaat untuk diabetes, Psyllium juga terkenal karena kemampuannya meredakan diare.

Sebagai laksatif pembentuk massa, Psyllium bekerja dengan menyerap kelebihan air dalam usus, membuat tinja lebih padat dan konsisten.

Ini membantu mengatasi diare kronis dan memberikan bantuan yang diakui secara medis.

Psyllium: Solusi Alami untuk Pencernaan yang Sehat


Manfaat kesehatan Psyllium tidak berhenti pada pengelolaan gula darah dan meredakan diare. Psyllium Husk juga memberikan kontribusi positif pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Efek prebiotiknya mendukung pertumbuhan bakteri sehat dalam usus, meningkatkan fungsi pencernaan dan membantu mengatasi konstipasi.

Psyllium: Solusi Sehat Pencernaan Alami


Psyllium husk, serat lembut yang berfungsi sebagai laksatif pembentuk massa, memiliki manfaat mulai dari meredakan konstipasi hingga mengelola gula darah serta meningkatkan kesehatan jantung.

Serat ini, seperti serat larut lainnya, melewati usus kecil tanpa sepenuhnya diuraikan atau diserap.

Psyllium menyerap air, membentuk senyawa kental yang bermanfaat untuk konstipasi, diare, gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan penurunan berat badan.

Solusi Sehat Alami


Psyllium, yang berasal dari biji Plantago ovata, tumbuh terutama di India dan sering digunakan sebagai suplemen makanan.

Dalam dosis yang tepat, psyllium dapat membantu meredakan konstipasi, mengatur kadar gula darah, dan mendukung manajemen berat badan.

Penelitian juga menunjukkan efek positif terhadap diare, penurunan berat badan, dan kesehatan jantung.

Meskipun seringkali tidak menimbulkan efek samping serius, psyllium dapat memperlambat penyerapan obat tertentu.

Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengkonsumsi suplemen baru atau membuat perubahan besar dalam pola makan.

Serat Sehat Harian


Dengan dosis umum 5–10 g, psyllium dapat diambil dengan makanan setidaknya sekali sehari, dicampur dengan air, dan diminum secara teratur sepanjang hari.

Psyllium dapat dimasukkan ke dalam regimen nutrisi dan dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat.

Keseluruhan, psyllium menawarkan solusi alami untuk masalah pencernaan dan kesehatan secara umum.

Psyllium: Solusi Kesehatan Gula dan Pencernaan


Psyllium Husk, dengan serat larutnya yang tinggi dan kemampuannya sebagai laksatif pembentuk massa, telah terbukti membawa berbagai manfaat kesehatan.

Mulai dari pengelolaan gula darah hingga meredakan masalah pencernaan, Psyllium menjadi solusi alami yang patut dipertimbangkan.

Keunggulan Psyllium: Dosis dan Manfaat


Dalam penutup, Psyllium Husk menonjol sebagai suplemen serat yang berpotensi memberikan dampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.

Namun, penting untuk memahami dosis yang disarankan, efek samping, dan berbagai jenis Psyllium yang tersedia untuk memaksimalkan manfaatnya.

Maksimalkan Psyllium: Kesehatan dan Dosis


Psyllium Husk dikenal sebagai serat ajaib yang membawa manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh.

Kemampuannya dalam mengatasi konstipasi hingga menurunkan kadar kolesterol membuatnya menjadi solusi alami yang sangat berharga.

Lebih dari sekadar serat, Psyllium Husk juga merupakan suplemen terbaik untuk mendukung kesehatan jantung dan mengelola berat badan dengan optimal.

Dengan segala kebaikan yang dimilikinya, Psyllium Husk menjadi pilihan yang holistik untuk meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.

Penggunaan Psyllium sebagai suplemen makanan memiliki potensi besar untuk membantu mengelola diabetes, meredakan masalah pencernaan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Dengan memahami dosis yang tepat, keamanan penggunaan harian, dan konsultasi dengan profesional kesehatan, kita dapat mengintegrasikan Psyllium dengan cerdas dalam pola makan sehari-hari untuk mendukung kesejahteraan kita.

Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut, khususnya penelitian dan studi terkait Psyllium, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.

Pencegahan Retinopati Diabetik melalui Manajemen Diabetes

Jalan Sehat - Pencegahan retinopati diabetik melalui manajemen diabetes. Mencegah retinopati diabetik sangat penting, dan itu dapat dicapai dengan mempraktikkan manajemen diabetes yang baik, termasuk mengontrol gula darah, menjaga gaya hidup sehat, dan mengelola tekanan darah.

Pencegahan Retinopati Diabetik melalui Manajemen Diabetes


Retinopati diabetik adalah suatu komplikasi yang terjadi pada mata akibat diabetes. Diabetes mellitus dapat merusak pembuluh darah di berbagai bagian tubuh, termasuk mata.
pencegahan-retinopati-diabetik-melalui-manajemen-diabetes
Pencegahan retinopati diabetik melalui manajemen diabetes
Retinopati diabetik adalah penyakit mata yang paling umum terjadi pada orang dengan diabetes dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai retinopati diabetik:

1. Pengaruh Diabetes pada Mata

  • Diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata, terutama pada bagian retina, yang merupakan lapisan jaringan yang peka cahaya di dalam mata.
  • Ketika pembuluh darah rusak, mereka bisa bocor atau membengkak, menyebabkan perubahan pada retina dan mengganggu kemampuan mata untuk fokus dengan baik.

2. Tahapan Retinopati Diabetik

  • Retinopati Nonproliferatif:
    Tahap awal di mana pembuluh darah kecil di retina mengalami pelebaran dan bocor.
  • Retinopati Proliferatif:
    Tahap lebih lanjut di mana pembuluh darah baru tumbuh di retina, tetapi mereka cenderung rapuh dan dapat menyebabkan perdarahan.

3. Gejala Retinopati Diabetik

  • Awalnya mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas.
  • Pada tahap lanjut, gejala dapat meliputi penglihatan kabur, titik hitam atau garis mengambang, penurunan penglihatan perifer, dan kesulitan melihat warna.

4. Pencegahan dan Pengelolaan

  • Kontrol gula darah secara ketat sangat penting untuk mencegah atau memperlambat perkembangan retinopati diabetik.
  • Pemeriksaan mata rutin, terutama bagi penderita diabetes, sangat penting untuk mendeteksi dini dan mengelola retinopati diabetik.
  • Pengelolaan faktor risiko lainnya, seperti tekanan darah dan kolesterol, juga dapat membantu melindungi mata.

5. Perawatan

  • Pengobatan dapat melibatkan terapi laser untuk menyegel pembuluh darah yang bocor atau menghancurkan pembuluh darah yang abnormal.
  • Injeksi obat-obatan anti-VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) dapat membantu menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal.

6. Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Mata

  • Penderita diabetes sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara teratur oleh dokter mata atau spesialis mata untuk mendeteksi dan mengelola retinopati diabetik sejak dini.
Dalam mengakhiri pembahasan mengenai pencegahan retinopati diabetik melalui manajemen diabetes, dapat disimpulkan bahwa peran aktif dalam mengontrol gula darah, menjaga pola hidup sehat, serta memantau tekanan darah, adalah langkah-langkah krusial dalam melindungi kesehatan mata dan mencegah risiko komplikasi serius.

Kesadaran akan hubungan erat antara diabetes dan kesehatan mata, ditambah dengan peran dokter dalam memberikan panduan serta pemantauan rutin, menjadi kunci utama dalam merawat mata dengan baik dan menjaga kualitas hidup secara menyeluruh bagi individu yang hidup dengan diabetes.

Penting untuk diingat bahwa retinopati diabetik dapat dicegah atau dikendalikan melalui manajemen diabetes yang baik dan perawatan mata yang tepat waktu.

Konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda untuk informasi lebih lanjut dan perawatan yang sesuai. 

Pentingnya Penggunaan Antibiotik Sesuai Resep Dokter dalam Mengatasi Demam

Jalan Sehat - Pentingnya penggunaan antibiotik sesuai resep dokter dalam mengatasi demam. Untuk mencapai pengobatan yang efektif dan mencegah dampak kebal antibiotik, sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik sesuai resep dokter dalam penanganan demam pada anak.

Pentingnya Penggunaan Antibiotik Sesuai Resep Dokter dalam Mengatasi Demam


Demam pada anak merupakan kondisi yang sering membuat orang tua khawatir. Ketika si kecil demam, banyak orang tua yang cenderung mencari solusi cepat, salah satunya dengan menggunakan antibiotik.
pentingnya-penggunaan-antibiotik-sesuai-resep-dokter-dalam-mengatasi-demam
Pentingnya penggunaan antibiotik sesuai resep dokter dalam mengatasi demam
Namun, sebelum mengambil langkah tersebut, penting untuk memahami peran sebenarnya dari antibiotik dalam mengatasi demam.

Artikel ini akan membahas mitos dan fakta seputar penggunaan antibiotik, kiat dokter, dampak kebal antibiotik, dan pentingnya kepatuhan dalam mengonsumsinya.

Peran Antibiotik dalam Pengobatan Demam: Mitos dan Fakta


Antibiotik sering dianggap sebagai penawar ajaib untuk demam, namun tidak semua demam disebabkan oleh bakteri.
Sebagian besar kasus demam pada anak disebabkan oleh virus, seperti flu atau pilek.
Mengkonsumsi antibiotik untuk infeksi virus tidak hanya tidak efektif, tetapi juga dapat berkontribusi pada resistensi antibiotik.

Oleh karena itu, perlu pemahaman yang jelas tentang kapan antibiotik diperlukan dan kapan tidak.

Kiat Dokter: Kapan Harus Pertimbangkan Antibiotik untuk Demam Anak


Dokter anak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menilai apakah demam disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

Pemeriksaan yang cermat, termasuk tes darah untuk melihat jumlah leukosit atau sel darah putih, dapat membantu dokter dalam membuat diagnosis yang akurat.

Artikel ini akan menjelaskan kriteria dokter dalam mempertimbangkan penggunaan antibiotik untuk anak yang mengalami demam.

Dampak Kebal Antibiotik dan Pentingnya Kepatuhan Penggunaan


Salah satu risiko penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah munculnya resistensi antibiotik. Dampak kebal antibiotik dapat membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan berisiko.

Oleh karena itu, patuh terhadap resep dokter, termasuk dosis yang tepat dan durasi pengobatan, sangat penting untuk mencegah resistensi antibiotik.

Artikel ini akan membahas dampak kebal antibiotik pada tingkat kesehatan masyarakat dan peran setiap individu dalam mencegahnya.

Demam pada Anak: Kapan Perlu Antibiotik dan Apa Saja Tandanya


Pakar kesehatan anak, dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc menyatakan tidak semua demam memerlukan antibiotik, karena sebagian besar disebabkan oleh virus.

Karyanti menyarankan membawa pasien ke fasilitas kesehatan jika demam tak kunjung membaik setelah tiga hari.

Dokter dapat meminta pemeriksaan tes darah, dan jika jumlah leukosit di atas 15 ribu, kemungkinan penyebab bakteri dan perlu antibiotik.
Tanda-tanda seperti batuk dan pilek ingus hijau menandakan infeksi bakteri.
Demam akibat virus umumnya sembuh sendiri, tetapi pada anak di bawah tiga tahun, demam tinggi perlu dicari penyebabnya segera.

Karyanti ingatkan agar antibiotik dihabiskan sesuai resep untuk mencegah resistensi bakteri.

Optimalkan Penggunaan Antibiotik pada Demam


Dalam rangka mengatasi demam pada anak, penting untuk memahami peran antibiotik dan kapan sebaiknya menggunakannya.

Tes darah dan pemeriksaan yang teliti oleh dokter anak dapat membantu menentukan apakah infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus.

Selain itu, artikel ini menyoroti risiko kebal antibiotik dan pentingnya kepatuhan terhadap resep dokter untuk mencegah dampak negatif jangka panjang.

Pentingnya Kepatuhan Terhadap Antibiotik


Penggunaan antibiotik sesuai dengan resep dokter memiliki peran khusus dalam mengatasi demam, terutama ketika disebabkan oleh infeksi bakteri.

Kesadaran akan risiko kebal antibiotik dan kepatuhan terhadap petunjuk dokter adalah langkah kunci dalam menjaga kesehatan anak.

Dengan memahami mitos dan fakta seputar antibiotik, orang tua dapat berperan aktif dalam memastikan pengobatan yang efektif dan aman.

Dalam menghadapi demam pada anak, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda infeksi bakteri.

Panduan ini membahas kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan apakah penggunaan antibiotik diperlukan.

Artikel juga memberikan informasi tentang jenis antibiotik, dosis yang tepat, dan pentingnya kepatuhan dalam mengikuti pengobatan.

Kerjasama Orang Tua dan Dokter


Dalam penanganan demam pada anak, kerjasama antara orang tua dan dokter anak sangat penting.

Pemahaman tentang kapan antibiotik diperlukan, pemeriksaan yang teliti, dan kepatuhan terhadap resep dokter akan membantu memastikan pemulihan yang optimal tanpa meningkatkan risiko resistensi antibiotik.

Dengan demikian, peran antibiotik sesuai dengan resep dokter tetap menjadi pilihan yang bijak dalam mengatasi demam pada anak.

Memahami Anxiety Disorder: Gejala, Penyebab, dan Pilihan Pengobatan

Jalan Sehat - Memahami anxiety disorder: gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan. Orang yang mengalami gangguan kecemasan cenderung memiliki reaksi yang lebih intens terhadap stres, bahkan pada situasi yang sepele.

Memahami Anxiety Disorder: Gejala, Penyebab, dan Pilihan Pengobatan

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh adanya rasa takut atau kekhawatiran yang berlebihan dan terus-menerus dalam situasi yang sebenarnya tidak membahayakan.
memahami-anxiety-disorder-gejala-penyebab-dan-pilihan-pengobatan
Memahami anxiety disorder: gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan
Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan memerlukan pengobatan yang tepat, seperti terapi kognitif dan perilaku, obat-obatan, atau kombinasi dari keduanya.

Jenis-jenis Anxiety Disorder dan Gejalanya

Berikut adalah beberapa jenis-jenis anxiety disorder dan gejalanya:
  1. Generalized Anxiety Disorder (GAD)
    Gejala: Kecemasan kronis, khawatir berlebihan, kesulitan untuk mengendalikan kekhawatiran, perasaan gelisah atau tegang, mudah merasa lelah, susah berkonsentrasi, serta mudah marah atau gugup.
  2. Panic Disorder
    Gejala: Serangan kepanikan yang tiba-tiba dan tak terduga, gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, berkeringat, gemetar, serta rasa tidak nyaman di perut atau dada.
  3. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
    Gejala: Pemikiran obsesif yang berulang-ulang dan sulit untuk dikendalikan, keinginan untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang (kompulsi) yang dilakukan untuk meredakan kecemasan, seperti mencuci tangan berulang-ulang atau memeriksa pintu yang dikunci.
  4. Social Anxiety Disorder
    Gejala: Ketakutan atau kecemasan yang berlebihan terhadap situasi sosial, seperti berbicara di depan umum, bertemu dengan orang baru, atau bahkan hanya berada di tempat umum.
  5. Specific Phobia
    Gejala: Ketakutan yang berlebihan dan tidak wajar terhadap benda atau situasi tertentu, seperti takut terbang, takut pada binatang tertentu, atau takut pada ketinggian.
  6. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
    Gejala: Mengalami kecemasan dan ketakutan yang berlebihan setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti kecelakaan mobil, kekerasan, atau bencana alam.
Setiap jenis anxiety disorder memiliki gejala dan karakteristik yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari.
memahami-anxiety-disorder-gejala-penyebab-dan-pilihan-pengobatan
Orang yang mengalami gangguan kecemasan cenderung memiliki reaksi yang lebih intens terhadap stres, bahkan pada situasi yang sepele.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala anxiety disorder, segera temui profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan dan perawatan yang tepat.

Penyebab dan Faktor Risiko Terjadinya Anxiety Disorder

Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya anxiety disorder:
  1. Faktor genetik Anxiety disorder dapat disebabkan oleh faktor genetik, di mana individu yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan lebih rentan terkena gangguan kecemasan.
  2. Perubahan neurokimia di otak Gangguan kecemasan juga dapat disebabkan oleh perubahan kimia di otak, termasuk ketidakseimbangan dalam neurotransmitter seperti serotonin, norepinefrin, dan dopamin.
  3. Stres dan traumatisasi Stres dan trauma psikologis dapat memicu gangguan kecemasan, terutama jika individu tidak dapat mengatasi atau mengatasi peristiwa yang menekan secara emosional.
  4. Kondisi medis Beberapa kondisi medis, seperti gangguan tiroid, hipoglikemia, dan gangguan jantung, dapat menyebabkan gejala kecemasan.
  5. Penggunaan obat-obatan tertentu Beberapa jenis obat-obatan, termasuk stimulan, obat penenang, dan obat tidur, dapat menyebabkan gejala kecemasan.
  6. Kebiasaan buruk Kebiasaan buruk seperti merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, atau mengonsumsi kafein dalam jumlah besar dapat memicu atau memperburuk gejala kecemasan.
  7. Faktor lingkungan Faktor lingkungan seperti ketidakamanan, kurangnya dukungan sosial, atau pekerjaan yang menekan dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan.
  8. Kepribadian dan pola pikir tertentu Individu dengan pola pikir yang cenderung negatif, mudah khawatir, dan perfeksionis lebih rentan terkena gangguan kecemasan.
Tentu saja, setiap individu memiliki faktor risiko yang berbeda dan tidak semua orang yang mengalami faktor risiko tersebut akan mengalami gangguan kecemasan.

Namun, mengetahui faktor-faktor risiko tersebut dapat membantu individu untuk lebih memahami penyebab gangguan kecemasan dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola risiko tersebut.

Cara Mengatasi dan Mengelola Anxiety Disorder secara Efektif

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi dan mengelola anxiety disorder secara efektif:
  1. Terapi Psikologis
    Terapi psikologis, seperti kognitif perilaku (CBT), terbukti efektif dalam mengatasi anxiety disorder. Terapi ini membantu individu untuk memahami pola pikir dan perilaku yang mungkin memperburuk gejala kecemasan, serta mengajarkan teknik-teknik untuk mengurangi kecemasan.
  2. Olahraga dan Aktivitas Fisik
    Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi kecemasan dengan meningkatkan endorfin dalam tubuh, yang dapat meningkatkan mood dan menenangkan pikiran. Cobalah untuk berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang.
  3. Meditasi dan Yoga
    Meditasi dan yoga telah terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan dan stres. Terapi ini membantu individu untuk fokus pada pernapasan dan mengurangi kecemasan dengan merelaksasikan pikiran dan tubuh.
  4. Menghindari Kafein dan Alkohol
    Kafein dan alkohol dapat memperburuk gejala kecemasan. Cobalah untuk menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh, dan mengurangi konsumsi alkohol.
  5. Menjaga Kesehatan Fisik dan Pola Makan yang Seimbang
    Mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga kesehatan fisik dapat membantu mengurangi gejala kecemasan. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein, dan tidur cukup setiap malam.
  6. Membatasi Paparan Berita yang Negatif
    Paparan terus-menerus pada berita yang negatif dapat memperburuk gejala kecemasan. Cobalah untuk membatasi paparan pada berita dan media sosial yang berpotensi memicu kecemasan.
  7. Mendapatkan Dukungan Sosial
    Dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan memberikan perasaan rasa aman dan terpenuhi. Cobalah untuk berbicara dengan orang-orang yang Anda percayai dan temukan grup dukungan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  8. Menggunakan Obat-Obatan dengan Resep Dokter
    Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengurangi gejala kecemasan. Penting untuk selalu mengikuti instruksi dokter dan menghindari penggunaan obat tanpa resep atau secara berlebihan.
Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk menemukan strategi yang paling efektif dalam mengatasi anxiety disorder Anda.

Berbicaralah dengan profesional kesehatan mental untuk mengetahui cara terbaik untuk mengelola gejala kecemasan Anda.

Ad Placement

Ad Placement

Artikel

Info Kesehatan

COVID-19